PENULIS : DIAN ASTARADE SETYA

MEDIABORNEO-ONE.COM, Palangka Raya, – Doni Miseri, seorang tokoh muda Palangka Raya, turut hadir dalam acara Ritual Adat Tiwah yang digelar oleh keluarga besar Uwau Sumeng di kediaman mereka di Jalan G. Obos XX, Palangka Raya, Sabtu (25/01/2025). Kehadiran Doni dalam acara tersebut menjadi bukti nyata dukungannya terhadap pelestarian tradisi dan budaya lokal yang kaya akan nilai-nilai filosofis dan spiritual.
Doni menyampaikan bahwa ritual Tiwah memiliki makna yang mendalam, tidak hanya sebagai penghormatan kepada leluhur, tetapi juga sebagai momentum untuk menyatukan berbagai latar belakang masyarakat dalam satu ruang kebersamaan. Ia mengapresiasi keluarga besar Uwau Sumeng yang telah melestarikan tradisi ini dengan penuh keikhlasan dan kebanggaan.
“Ritual Tiwah ini adalah momen yang luar biasa, tidak hanya untuk keluarga besar Uwau Sumeng, tetapi juga bagi kita semua yang hadir. Sebagai seorang perwakilan kaum muda, saya melihat Tiwah sebagai simbol persatuan yang mampu menyatukan berbagai perbedaan latar belakang dalam satu tempat. Ini adalah wujud nyata dari kekayaan budaya yang harus kita jaga bersama,” ujar Doni Miseri.

Doni juga mengungkapkan bahwa ia memiliki hubungan emosional dengan tradisi ini, mengingat orang tuanya dahulu menganut agama Kaharingan, agama asli masyarakat Dayak. Pengalaman menghadiri Tiwah, menurutnya, memberikan pelajaran berharga, baik secara filosofis maupun spiritual.
“Orang tua saya dulu juga beragama Kaharingan, sehingga saya merasa memiliki keterikatan emosional dengan tradisi ini. Kehadiran saya di sini bukan hanya sebagai tamu, tetapi juga sebagai bagian dari perjalanan spiritual untuk memahami lebih dalam makna Tiwah. Secara filosofis dan spiritual, pengalaman ini sangat luar biasa,” tambah Doni.
Ritual Tiwah yang dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat dan pemuda, menjadi bukti nyata bahwa tradisi ini masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat Palangka Raya. Acara ini tidak hanya menjadi ajang penghormatan kepada leluhur, tetapi juga sebagai upaya mempererat hubungan sosial dan memperkuat identitas budaya lokal.
Kehadiran Doni Miseri sebagai tokoh muda dalam acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk lebih peduli dan terlibat dalam pelestarian budaya. Ia menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai tradisi sebagai bagian dari warisan yang tak ternilai.
“Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk melestarikan budaya kita. Tradisi seperti Tiwah ini adalah warisan yang tidak hanya memperkaya identitas kita, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, penghormatan, dan spiritualitas,” tutup Doni.
Acara Tiwah keluarga besar Uwau Sumeng berlangsung dengan penuh khidmat dan dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, menjadikannya simbol persatuan dalam keberagaman yang terus dijaga oleh masyarakat Dayak. (MBO/Dian)